Minggu, 12 Mei 2019

Mengenal VDI (Virtual Desktop Infrastructure)

VDI atau Virtual Desktop Infrastructure yang juga dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan dengan Infrastruktur Virtua Desktop adalah salah satu perkembangan teknologi komputasi yang membawa sebuah konsep pemisahan desktop pribadi dari CPU dengan menggunakan proses Client - Server. Dengan model seperti ini, dapat memungkinkan pengguna untuk mengoprasikan virtualisasi desktop, yang meliputi virtualisasi perangkat keras dan perangkat lunaknya. 

Dalam implementasinya, sistem operasi VDI dijalankan dalam mesin virtual atau Virtual Machine (VM) yang berjalan pada server terpusat (Data Center) dan terkadang hal ini juga disebut sebagai komputasi berbasis server. Jadi, secara garis ebsar VDI merupakan gabungan antara tiga teknologi, yaitu Virtual Machine, Citrix dan MicrosoftAppV yang ditujukan untuk mempermudah dalam mengelola sumber daya komputasi dalam jumlah besar.

Keuntungan dan Kerugian VDI

VDI atau virtualisasi desktop menawarkan keunggulan dibandingkan dengan model tradisional, dimana yang dimaksudkan adalah komputer beroprasi secara mandiri dengan sistem operasi sendiri dan berprogram aplikasi. Virtualisasi ini berpotensi dapat meningkatkan integritas data informasi penggunanya karena semua data akan tersimpan, terjaga, dan terkelola secara terpusat di data center. 

1. Keuntungan VDI
  • Lebih sederhana dibandingkan dengan PC Konvensional
  • Lebih rendah dari segi biaya dalam perawatan perangkat
  • Kemampuan manajemen yang tinggi
  • Meningkatkan keamanan data
  • Dapat mencakup area yang luas
  • Akses data lebih aman dalam lingkungan perusahaan
2. Kekurangan VDI
  • Potensi resiko keamanan data jika jaringan tidak dikelola dengan baik
  • Tantangan dalam instalasi dan penyediaan driver untuk printer dan lainnya
  • Kesulitan dalam menjalankan aplikasi kompleks
  • Meningkatkan downtime jika terjadi gangguan jaringan dan dapar dicegah dengan penggunaan sistem yang ada
  • Ketergantungan pada konektivitas ke jaringan internet
  • Kompleksitas dan memerlukan biaya yang tinggi untuk membangun suatu teknologi VDI

Username Dan Password Akun Aplikasi Rapor Digital (ARD) Semester Genap TP 2018/2019

Aplikasi Rapor Digital atau yang biasa disingkat ARD merupakan aplikasi rapor digital berbasis online yang dikenalkan oleh Direktorat Jenderal KSKK pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019 yang lalu.

Walau dalam Surat Edaran diinformasikan bahwa ARD ini wajib dikerjakan, ternyata masih banyak madrasah yang belum menuntaskannya.

Dan akhirnya, tahun ini KSKK kembali memunculkan ARD Versi 2.0 untuk Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019. Sedikit berbeda dengan pendahulunya, ARD sekarang menggunakan Virtual Desktop Infrastructure atau VDI yang biasa digunakan untuk UN-BK pada jenjang MTs dan MA. Otomatis untuk jenjang MI yang menggunakan ARD Versi 2.0 ini pun harus belajar mengenai VDI, Virtual Box dan lain sebagainya.

Untuk Username dan Password ARD pada semester seelumnya, sudah banyak dibahas diberbagai media informasi. Yakni menggunakan:
Username: NSM
Password: pengguna
Dan untuk ARD Versi 2.0 semester ini, berbeda. Bahkan tiap madrasah berbeda juga. Mengutip informasi yang ada pada halaman awal ARD, bahwa ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan Admin Madrasah untuk mendaftarkan madrasahnya pada ARD. Yaitu:
1. Daftar Melalui Online
Melakukan registrasi online pada menu "Registrasi" lalu cetak Bukti Registrasi Online
2. Tunggu Validasi Melalui E-Mail
Tunggu validasi melalui email > sekaligus informasi username dan password serta link download
3. Login Akun
Login akun untk melihat status registrasi dan sinkron rapor ke pusat




Untuk saat ini link registrasi akun ARD belum ada di web ARD. 

Setelah melakukan langkah 1-2 diatas, maka admin madrasah bisa cek email yang didaftarkan sebelumnya dan akan mendapatkan email seperti dibawah ini. Email ini akan otomatis masuk pada email yang sudah didaftarkan, jadi untuk admin madrasah agar memperhatikan betul-betul isian pada form registrasi nantinya.



Dalam email aktivasi, tampilannya akan seperti ini. Yang memberitahukan bahwa pusat sudah memverifikasi data yang dikirimkan, dengan tercantumnya Nama Madrasah, NPSN Madrasah dan NMS Madrasah sesuai dengan yang terisi pada form pendaftaran. Tentunya akan ada Username dan Password yang bisa digunakan untuk Log In pada Aplikasi Rapor Digital ini.



Sebelum Log In, pastikan admin madrasah sudah klik tautan paling bawah yang berwarna biru "Download Aplikasi ARD" yang berisi VDI dan jangan lupa untuk menginstal Virtual Box untuk melengkapi aplikasinya.

Terimakasih.

Nb. Untuk saat ini sudah ada beberapa wilayah yang menyebarkan tautan google form khusus untuk wilayah masing-masing. Gunanya untuk mengumpulkan data madrasah sesuai dengan form registrasi pada ARD, dan bisa didaftarkan secara serentak agar segera mendapatkan Username dan Password. Apabila wilayah teman-teman ada yang belum, mohon bersabar dan ditunggu info lanjutan dari admin masing-masing.  

#InfoARDGenap2018


Reshare.
User Manual Proktor ARD Madrasah
Aplikasi Rapor Digital (ARD) Versi 2.0
Semester Genap
Tahun Pelajaran 2018/2019

Rabu, 01 Mei 2019

Aplikasi Penghitung Skor Akreditasi 2018 Per-Butir Instrumen

Rudi Herlan, S.Pd.I :  Aplikasi penghitung skor akreditasi tahun 2018 per-butir instrumen berbasis excel ini merupakan aplikasi sederhana untuk mengetahui hasil (nilai) yang diraih setelah mengisi instrumen akreditasi tahun 2018. Aplikasi ini terdiri atas untuk Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, serta untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah.

Saat kita mengisi Instrumen Pengumpulan Data dan Informasi Pendukung (IPDIP) secara online di menu Data Isian Akreditasi (DIA) Sispena, nilai raihan akhir dan peringkat hasil akreditasi memang ditampilkan. Namun nilai tersebut hanya ditampilkan setelah semua butir instrumen terisi. Dan hasil isianpun langsung berupa nilai akhir per-instrumen dan peringkat akhir yang dicapai.

Sedang pada aplikasi sederhana berbasis excel ini akan ditampilkan nilai secara lengkap mulai dari nilai perbutir, bobot butir, hingga bobot perkomponen, nilai komponen akreditasi, hingga nilai yang diraih untuk masing-masing komponen.

Tentu tidak ketinggalan adalah jumlah nilai akreditasi dari keseluruhan komponen (nilai akhir), serta status dan peringkat akreditasi.
Aplikasi Penghitung Skor Akreditasi 2018

Sebagaimana diketahui, instrumen akreditasi sekolah dan madrasah tahun 2018 terdiri atas delapan standar. Kedelapan standar itu meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, serta standar penilaian.

Masing-masing standar memiliki jumlah butir instrumen yang berbeda untuk setiap jenjang. Pun dalam pemberian bobot komponen dan jumlah skor tertimbang maksimum.

Cara penghitungan didasarkan pada Teknik Penskoran dan Pemeringkatan Hasil Akreditasi yang merupakan lampiran dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 002/H/AK/2017 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI); Nomor 003 /H/AK/2017 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs); dan Nomor 004/H/AK/2017 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah (SMA/MA).


Unduh Aplikasi Penghitung Skor Akreditasi 2018


File aplikasi penghitung skor akreditasi Tahun 2018 per-butir instrumen dibuat dalam format .xlsm, yang bisa dibuka dengan menggunakan aplikasi microsoft excel 2007, 2010, 2013, dan 2016.

Untuk mengunduhnya silakan klik tautan di bawah ini.

  1. Aplikasi Penghitung Skor Akreditasi 2018 Per-Butir Instrumen untuk SD/MI (UNDUH DI SINI)
  2. Aplikasi Penghitung Skor Akreditasi 2018 Per-Butir Instrumen untuk SMP/MTs (UNDUH DI SINI)
  3. Aplikasi Penghitung Skor Akreditasi 2018 Per-Butir Instrumen untuk SMA/MA (UNDUH DI SINI)
Semoga file sederhana Aplikasi Penghitung Skor Akreditasi 2018 ini bermanfaat bagi sekolah dan madrasah yang tengah menghadapi akreditasi.